Jumat, 09 Januari 2015

Sedang Ber m-i-m-p-i

Aku sedang bermimpi, 
dan aku sedang lupa hingga detik ini aku masih bermimpi. aku terlalu lupa dari pintu mana aku masuk dan lewat pintu mana aku akan beranjak pergi.
Mimpi ini, 
kadang aku berfikir untuk meminta pada Tuhan agar di bekukan saja, 
karena lewat mimpi, Aku bisa membaui aroma parfum bajumu, aku bisa mengajakmu bercerita panjang kali lebar, aku bisa menatap wajahmu begitu lama tanpa kedipan mata.
Dan aku tak perlu takut, jika nantinya aku terbangun dan tak mengingatmu lagi, atau sebaliknya kau yang tak mengingatku. setidaknya aku sudah pernah menggenggam kenangan kita jauh di dalam sini, di palung hatiku.

Aku juga tak perlu malu, untuk menanyai kabarmu, jika kita bertemu lagi di alam nyata. Karena kau telah lupa kita pernah bertemu pada mimpi yang tak kunjung selesai itu.
cukup aku yang akan menyimpannya sendiri, sampai lelah perasaan ini, sampai penuh memori dalam pikiranku. sampai aku benar-benar sadar bahwa kemarin hanya mimpi, dan sekarang tiba pada saatnya aku harus bangun.
semoga aku tidak terlalu lelah membawa namamu kembali di pagi ini
semoga aku juga tak terlampau kecewa, karena kebersamaan denganmu musnah seiring dengan usapan liur di bantalku.
Karena seketika itu aku sudah ingat 'aku sedang bermimpi'

Kamis, 01 Januari 2015

Dan kamu

Lagi dalam berbagai kesempatan, aku masih terlalu mudah menyebut namamu
gerakan lidahku begitu lincah merangkai rentetan huruf yang tidak lain adalah bagian dari namamu.
sepertinya aku harus mengupgrade kembali hatiku agar kembali bersih, setidaknya dari coretan masa lalu
andai saja hatiku ini komputer yang setiap kali di upgrade dapat kembali normal.

Apa sekarang kau sedang berbahagia dengan kehidupanmu? setidaknya kau harus menjawab itu, agar aku bisa memastikan kapan namamu harus benar-benar aku lenyapkan dari hati dan pikiranku.
apa kau senang, perempuan ini masih saja memikirkanmu meski dengan cinta yang malu-malu.
dengan batas waktu yang... sudahlah jangan di bahas lagi.

Rinduku Rindumu satu, ia bergerak maju ke arahmu bahkan tanpa di tuntun-pun Ia sampai dengan selamat.
jika begitu, barangkali aku telah salah menungguimu hingga kehilangan air mata.
Segera, ku delete kau dari relung kecil hatiku