Rabu, 15 Oktober 2014

Sederhana saja, Sayang

Bagaimana kabarmu?
laki-laki yang belakangan ini telah mencuri sebagian perhatianku.
sudah lama aku tak menjumpaimu di dunia yang sudah mempertemukan kita.
bagaimana kabarmu?
laki-laki berhati dingin namun membuatku berkeringat sepanjang hari saat ku temui tatapan matamu
Bagaimana bisa aku mencintaimu, sedang menatapmu saja energi-ku terkuras habis.
Tuhan kadang lucu, memberikan pilihan sulit kepada manusia bahkan kadang pilihan itu tidak bisa di pilih.
begitu juga diriku, tak bisa memilih untuk menghindari mencintaimu. Katanya cinta itu fitrah? kata-kata ini sering kali aku dengar dari pemuka agama pada ceramah-ceramahnya, meski aku tidak tahu pasti apa itu maknanya.
mungkin tidak jauh-jauh dari Anugerah, karunia atau bisa saja Rezeki. Ah sudahlah. apapun itu, cinta tetaplah cinta dengan segudang pertanyaan besar pada dirinya.

Bukankah meski berbeda waktu, matahari juga mencintai bulan. Lihat saja pancaran sinarnya yang diberikan pada bulan, sehingga pada malam hari kita tak perlu takut kegelapan.
tapi tidak semudah itu sayang, pertemuan kita terlalu sederhana jika harus di padu-padankan dengan matahari dan bulan. Oh bukan, bukan kamu sayang, karena ternyata aku sendiri yang berfikir seperti itu. Lantas apakah perasaan ini hanya sepihak?
coba kau fikirkan lagi sayang, mungkin kau sedikit lupa karena terlalu banyak beban dalam hidupmu.
tapi katanya perasaan bukan pada pikiran, melainkan pada hati. Jadi siapa di sini yang salah.
Tidak sayang, katanya tidak ada yang patut di salahkan jika itu menyangkut perasaan. Itu yang sering aku dengar dari pujangga-pujangga kelas kakap yang karyanya sudah kenyang aku lahap.
nanti kau juga akan mengerti sayang, apa perlu aku beri satu cerita-cerita romantis yang pernah ku baca.
Namun, apakah dengan begitu perasaanmu bisa berubah?

Sederhana saja, aku selalu bermimpi menjadi perempuan biasa yang mampu kau cintai dengan cinta yang luar biasa.
hanya mimpi sayang, belum tentu akan terwujud, jadi kau tak perlu takut.
aku juga sudah siap, jika saja perasaan itu hanya semu.
aku tak akan kembali lumpuh seperti dulu-dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar