Minggu, 05 Oktober 2014

^_^

Mungkin jalan kita memang berbeda, jalan kita tak pernah bisa sama.
seperti itulah aku mengenalmu dulu, dan kamu juga pasti tahu bagaimana aku di matamu.
sesungguhnya setiap hari, kala aku bertemu dengan orang-orang baru di sekitarku bahkan mereka yang telah nyaris berhasil masuk dalam hidupku, aku merasa bahagia, merasa tentram dan merasa "berhasil" keluar dari sangkar bayang-bayangmu.
namun kamu tahu, tiba-tiba hatiku dipenuhi ragu, akhirnya aku kembali menepi, tak memperdulikan sekelilingku, aku memilih menjauh dari pusaran ombak, agar buihnya tak memercik masuk ke dalam bola mataku. mungkin aku yang terlalu takut merasa perih kembali, atau "kutukan" cinta memang hanya terpaut padamu?? namun aku tak yakin itu.
hari-hariku selalu tenang, sekalipun kamu sudah tak berada di sini, iya di sini "baik di hati maupun dipikiranku". aku tak pernah merasa sendiri, aku juga tak pernah merasa sepi karena aku tahu di mana aku bisa berlari dikala aku merasa sepi, dan mereka tak akan membiarkan aku menyendiri.
lantas bagaimana denganmu??aku rasa kamu tak punya pilihan lain, karena hidupmu selalu satu dan tanpa pilihan.
dan tahun-tahun berlalu, kabarmu tak pernah terendus angin. ku pikir kamu telah mati, atau telah menjelma menjadi bentuk yang lain. tapi tak mengapa, aku tak pernah lagi berfikir tentang kamu, bahkan aku telah meninggalkan segala bekas luka yang pernah kamu torehkan, dan aku bahagia, setidaknya luka itu bisa hilang meski aku tak terlalu memaksa untuk benar-benar menghilangkannya.
sepertinya hidup yang baru telah kamu jalani sekarang, mungkin kamu merasa bahagia sehingga angin saja tak rela mengusikmu atau bisa juga kamu sangat menderita sekarang, hingga angin pun merasa kasihan untuk menertawakanmu.
dan aku di sini, di tempat yang sama, di sudut yang sama namun dengan dimensi waktu yang berbeda, telah berhasil menyantap, melahap dan menelan segala kenangan kita (dulu). tanpa sisa dengan ludah yang tak pernah kering, mengunyah hingga hancurnya.
aku selalu berdoa pada Tuhan, untuk tidak mempertemukan kita lagi.
karena perjumpaan kita hanya akan membawa memori-memori usang yang tak layak di tayangkan kembali.
sudah cukup, karena detik ini aku sudah diam dalam kebahagiaanku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar