Senin, 13 Oktober 2014

Memulai

Aku selalu takut untuk memulai lagi, membagi kisah dengan orang lain, mematutkan harapan tinggi pada orang yang selalu aku pikir akan menjadi pendamping malam dan siangku. menjadi matahari meski mendung siap menanti dan menjadi bulan saat gemerlap cahaya nyaris redup.
apalagi ketika melihatmu seperti ini, entahlah seperti apa aku harus menggambarkan sosokmu.
tinggi, kurus, cerdas dan bermasa depan cerah. perempuan mana yang tidak luluh jika kau dekati.
Pernah suatu hari, ada yang bertanya pada mu tentang perasaan yang kau simpan untukku. Dan kau tak pernah bisa menjawab, selalu bungkam dengan alasan yang sama atau kadangkala hanya tersenyum simpul sambil berlalu. Bukan hanya hari kemarin saja, namun juga hari ini dan di hari seterusnya.
sepertinya perasaanmu perlu di timbang kadar beratnya, sehingga mengakuinya pada orang lain saja kau terasa berat. Mungkin kau takut jika orang lain tahu, bahwa kau menyimpan perasaan kepada perempuan biasa seperti aku. atau kau takut "pasaranmu turun" sebagai laki-laki keren di kalangan teman-teman perempuanmu.
itu lah yang membuat aku selalu takut memulai lagi sayang, memulai hubungan baru dengan orang lain, apalagi jika dia itu seperti kau. penuh dengan kesempurnaan.
Mungkin saatnya sekarang aku menyerah pada perasaanku dan kau juga harusnya menghentikan perasaanmu padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar