Rabu, 15 Oktober 2014

Memikirkan

Sering aku memintamu untuk bertukar perasaan denganku, bukan untuk apa-apa. hanya ingin memberitahumu tanpa harus berteriak, bagaimana rindu ini bisa bekerja begitu aktif hingga merusak sel-sel otakku.
memikirkanmu tanpa batas, membuat kepalaku seperti di hantam palu godam, pening dan nyeri. 
Lagi dalam beberapa kesempatan, kau selalu berhasil menyelinap masuk ke dasar pikiranku, saat kuliah, saat makan, minum, membaca buku, menunggu teman. hingga ku dapati sigapnya diriku mengetuk-ngetuk jari pada tuts-tuts laptop  menulis dongeng tentangmu. Harusnya kau bertanya dahulu, siapkah aku jika di jemput oleh kenangan lagi dan lagi.
jangan bertanya, bagaimana aku memulai hidupku kembali, setelah semua berhasil di renggut waktu. Aku memang sempat menangis, mengemis untuk bisa di kembalikan lagi. Tapi kau tahu, aku belajar untuk tidak menggenggam erat apa yang sudah ku punya. Karena Tuhan punya banyak skenario, dan yang aku genggam hari ini hanya skenario pengecoh yang suatu saat dapat di kibas oleh angin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar